Social Icons

Pages

Jumat, 31 Oktober 2014

Puasa Asyura



Habib Munzir Almusawa - Puasa Muharram (asyura) :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperbanyak puasa di bulan haram, sebagaimana dijelaskan dalam Syarah An Nawawy ‘ala Shahih Muslim oleh Al Imam An Nawawy bahwa Rasulullah memperbanyak ibadah di bulan-bulan haram ; Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Amal-amal di bulan Muharram dilipatgandakan pahalanya, oleh karena itu Rasulullah memperbanyak puasa di bulan Muharram, dan puasa yang sangat disunnahkan di bulan ini adalah puasa Asyura tanggal 10 Muharram, dimana pahala puasa di hari Asyura adalah dihapusnya dosa setahun yang lalu. Namun di dalam madzhab Syafi’i disunnahkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, boleh saja hanya puasa pada tanggal 10 Muharram namun dalam hal ini terdapat penjelasan lagi dimana rasulullah memperbolehkan mengikuti adat istiadat orang yahudi selama itu hal yang baik, karena di hari Asyura’ orang-orang yahudi berpuasa sedangkan orang muslim tidak berpuasa, maka Rasulullah bertanya kepada mereka mengapa mereka berpuasa di hari itu, maka mereka menjawab :
“ hari ini (10 Muharram ) adalah hari terselamatkannya Musa dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun”,
maka rasulullah menjawab :
“kami (ummat Islam) lebih berhak untuk mensyukuri keselamatan Musa daripada kalian”,
maka Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram, namun karena di hari itu orang yahudi juga berpuasa maka Al Imam Syafi’i menukil salah satu riwayat dengan mensunnahkan puasa bulan Muharram pada tanggal 9 dan 10, karena Al Imam Syafi’i menukil dari beberapa riwayat yang tsiqah dimana rasulullah bersabda :
“jika aku hidup hingga bulan Muharram tahun yang akan datang, maka aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram”,
namun rasulullah wafat dan tidak mendapati bulan Muharram berikutnya. Maka Al Imam Syafi’i mengatakan bahwa perkataan rasulullah itu merupakan dalil bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensunnahkan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Adapun yang mengambil pendapat hanya berpuasa sunnah pada tanggal 10 Muharram, maka hal itu sah-sah saja karena riwayatnya juga ada dan shahih. Dan jika pun puasa lebih banyak lagi selain tanggal 9 dan 10 Muharram maka itu pun lebih baik lagi karena Al Imam An Nawawi berkata bahwa Rasulullah banyak berpuasa dan beribadah di bulan-bulan haram, diantaranya bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
------------------------------------------------------------------------------------
Ahlan Bib,
Langsung aja ya bib, 1.fadillah apa saja jika kita mengerjakan puasa dibulan muharram ? 2.berapa hari yg paling baik mengerjakannya ?
Habib Munzir Almusawa :
Sabda Rasul saw : "sebaik baik puasa setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram" (shahih Ibn Hibban hadits no.3636)
Sabda Rasulullah saw : "puasa hari asyura menghapus dosa setahun yg sebelumnya" Shahih Muslim hadits no.1162)
sunnah membelanjakan hadiah untuk istri dan keluarga di hari asyura, dan para sahabat menjadikan puasa untuk anak2 mereka yg masih bocah pula, diriwayatkan dalam beberapa hadits pada shahih muslim bahwa shabata mengumpulkan anak anak bocah mereka di masjid dan membuatkan mainan mainan untuk mereka, bila mereka menangis karena lapar maka mainan itu diberikan pada mereka untuk melupakan lapar dan hausnya. (shahih Muslim).
demikian saudaraku yg kumuliakan
wallahu a'lam
 
Blogger Templates